Pawai Budaya itu digelar Sabtu (18/8) dengan rute Jalan Panglima Sudirman (depan Pemkot) - Jl. Suroyo - Alun-alun, dan diikuti 158 anak Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK).
Video itu langsung beredar di media sosial. Warganet (netizen) ramai- ramai mengomentarinya. Bahkan organisasi kepemudaan seperti GMNI, IPNU, GP Ansor dan Gusdurian Probolinggo memprotes karnaval itu.
"Hasil Konferensi pers tersebut, Kepala Sekolah TK Kartika V-69, Ibu Hartatik meminta maaf kepada masyarakat Indonesia Khususnya Masyarakat Kota Probolinggo atas kegiatan tersebut," tutur Kabid Humas.
Dia mengatakan, Kepala Sekolah TK Kartika selaku penanggung jawab karnaval mengatakan sama sekali tidak bermaksud untuk mendukung atau mengarahkan kegiatan tersebut terhadap kelompok radikal atau kelompok tertentu.
Pawai Budaya Murid TK Bercadar. (Dok. Istimewa)
|
"Maksud dari mereka merefleksikan perjuangan Rasulullah dan tidak ada maksud mengarah kepada simbol-simbol radikalisme, hanya menanamkan keimanan kepada anak didiknya," kata Frans.
No comments:
Post a Comment