INILAHCOM, Jakarta - Beberapa calon emiten obligasi telah menyatakan penundaan penerbitan efek bersifat utang pada tahun ini. Kondisi pasar yang fluktuatif menjadi salah satu penyebabnya.
Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Salyadi Saputra mengatakan total emisi obligasi yang gagal masuk pasar pada semester II 2018 mencapai Rp20 triliun.
"Sampai saat ini kami telah menerima mandat pemeringkatan efek obligasi yang belum dicatatkan Rp70 triliun tapi Rp20 triliun diantaranya telah menyatakan penundaan penerbitan tahun ini," kata Salyadi di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/8/2018).
Ia menjelaskan, penundaan tersebut dikarenakan kebijakan kenaikan suku bunga acuan Babk Indonesia (BI) 7 Day Repo Rate yang telah mencapai 5,5%. Hal itu akan mendongkrak kupon yang harus ditawarkan kepada calon investor.
"Apalagi peringkat dari calon emiten itu bukan di kisaran A dan perusahaan yang baru pertama kali menerbitkan oblgiasi, jadi mereka kaget," kata dia.
Untuk diketahui, total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2018 per 15 Agustus 2018 mencapai Rp72,94 triliun dari 41 perusahaan tercatat. Sedangkan nilai emisi yang akan dicatatkan senilai Rp13,76 triliun dari delapan emiten. [jin]
https://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2475073/pasar-fluktuatif-rp20-t-obligasi-tunda-terbit
No comments:
Post a Comment