Pages

Wednesday, September 5, 2018

Rupiah Makin 'Tengkurap' Ini Kata Ekonom Indef

INILAHCOM, Jakarta - Nilai tukar mata uang Garuda terhadap dolar Amerika Serikat (AS) semakin 'tengkurap' saja. 1 dolar AS kini dihargai mendekati Rp15.000. Kalau sudah sampai biasanya sulit berbalik normal. Waduh.

Mengutip perdagangan Reuters, Rabu (5/9/2018) pagi, posisi dolar AS bertengger di posisi Rp14.925. Dolar AS nyaris Rp15.000, menembus level Rp14.989. Capaian ini merupakan salah satu yang terjeblok dalam sejarah ekonomi Indonesia.

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira mengaku pesimis rupiah bisa menguat kembali dalam waktu cepat. Dia menyebut pelemahan rupiah kali ini, sulit diredam.

"Pelemahan rupiah diproyeksi akan berlanjut hingga tahun depan dan menembus batas psikologis Rp15.000. Untuk kembali ke level Rp14.000 hampir mustahil dalam waktu dekat," kata Bhima saat dihubungi INILAHCOM di Jakarta, Rabu (5/9/2018).

Bhima mengatakan, pelemahan rupiah yang semakin dalam dipantik krisis ekonomi di Turki dan Argentina yang merembet ke negara berkembang, termasuk Indonesia. Sehingga menimbulkan kekhawatiran para pelaku pasar global.

"Kondisi ini diperparah oleh rencana kenaikan Fed rate pada akhir September ini. Akibatnya investor melakukan flight to quality atau menghindari risiko dengan membeli aset berdenominasi dolar AS. Indikatornya index dolar AS naik 0,13% ke level 95,2. Index dolar merupakan perbandingan kurs dolar AS dengan 6 mata uang lainnya," paparnya. [ipe]

Let's block ads! (Why?)

https://ekonomi.inilah.com/read/detail/2478166/rupiah-makin-tengkurap-ini-kata-ekonom-indef

No comments:

Post a Comment