Pages

Wednesday, September 5, 2018

Proyek 35.000 MW Ditunda, Rasio Elektrifikasi..?

INILAHCOM, Jakarta - Penundaan sebagian proyek kelistrikan dalam lingkup 35.000 MW diklaim tidak mengganggu target elektrifikasi 99% pada 2019. Dengan begitu target elektrifikasi tidak berubah.

"Sekarang sudah 97,3% tahun akhir 97.5% bisa. Tahun depan bisalah 99%. Teman-teman PLN dan di sini semangat tinggi bisa capai tahun depan," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan di kantornya, Selasa (4/9/2018) malam.

Menurut dia, penundaan beberapa proyek ini adalah untuk menghemat devisa yang besarannya mencapai US$ 8-9 miliar. Adapun proyek yang ditunda dan belum mencapai financial close sebesar 15,200 MW.

"Dengan pergeseran ini tekanan dari pengadaan untuk barang impor kurang. Total investasi yang digeser USD 24-25 miliar dan mengurangi beban impor kira-kira USD 8-10 miliar," kata Jonan.

Menurut Jonan, proyek pembangkit yang ditunda akan dilanjutkan pada tahun berikutnya, 2019. Namun sebagian proyek 15.200MW yang masih tahap awal akan ditunda sampai tahun 2021.

"Diharapkan selesai 2019 yang 15.200 MW dan yang ditunda ada yang sampai ke 2021, ke sampai juga 2026 jadi digeser sesuai kebutuhan elistrikan nasional," ujar dia.

Diketahui cara ini dilakukan oleh pemerintah karena dollar Amerika Serikat yang terus menguat pada rupiah. Nah, untuk menyelamatkan rupiah sejumlah langkah dilakukan. Antara lain pembatasan impor dan penundaan sejumlah proyek listrik dan migas.

Let's block ads! (Why?)

https://ekonomi.inilah.com/read/detail/2478167/proyek-35000-mw-ditunda-rasio-elektrifikasi

No comments:

Post a Comment