
INILAHCOM, Jakarta - Perguruan pencak silat kultural Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), di bawah komando Sang Dewan Pusat Isbiantoro dan Ketua Umumnya Moerdjoko, tahun 2018 ini mewisuda warga baru sebanyak puluhan ribu di seluruh wilayah Indonesia dalam bulan Muharam.
"Persaudaraan Setia Hati Terate adalah pencak silat kultural yang didirikan sejak tahun 1922 oleh Ki Hajar Hardjo Oetomo dan didedikasikan sebagai alat perjuangan untuk merintis kemerdekaan dan memerdekakan Indonesia dari penjajahan," kata Didik Mukrianto warga PSHT pengesahan tahun 1989.
Perjalanan dan kebesaran PSHT tidak akan bisa dilepas dari sejarah bangsa Indonesia, karena sejak dari lahir PSHT di dedikasikan untuk melawan segala bentuk ancaman, tantangan, gangguan, hambatan dan musuh" negara yang mengancam eksistensi Indonesia.
Karena ajaran mulia, Nasionalisme dan Politik Kebangsaan yang menjadi bagian garis perjuangan, maka tidak heran dan tidak bisa dibendung oleh siapapun kebesaran PSHT dari waktu ke waktu. Saat ini warga PSHT sebanyat 20.000.000 an tersebar di seluruh Indonesia.
"Alhamdulillah karena pengorbanan, perjuangan dan dedikasi Ki Hajar Hardjo Oetomo melalui PSHT, pada th 1950 pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar pahlawan perintis kemerdekaan kepada beliau," lanjut Didik yang baru saja di wisuda menjadi warga tingkat II.
Lebih lanjut sekretaris fraksi Partai Demokrat ini mengucapkan terima kasih telah di wisuda menjadi warga tingkat II. Didik juga sangat bangga dan mengapresiasi Edhie Baskoro Yudhoyono Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI yang menjadi bagian yang di wisuda menjadi warga baru PSHT.
Selain Ibas, turut di wisuda Anton Sukartono Suratto Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Hartanto Edhie Wibowo Anggota Komisi V DPR RI yang juga adik bungsu Ibu Ani Yudhoyono ikut diwisuda sebagai warga tingkat I.
"Saya cukup bangga dan terharu Mas Ibas, Mas Anto dan Mas Anton yang telah lulus menimba ilmu di kawah candra dimuka PSHT. Saya cukup kaget kesabaran sahabat-sahabat saya, setelah berlatih 2 tahun, akhirnya bisa ikut membawa pengesahan sebagai warga baru di tahun ini," jelas Didik
Tekad dan keseriusan beliau dalam menimba ilmu PSHT, selain ajarannya yang sangat mulia dan universal dalam menghadapi hidup kehidupan, karena PSHT didirikan karena nasionalisme dan politik kebangsaan yang diperjuangkan untuk Indonesia, mereka yakin dengan ajaran yang mereka terima Insha Allah akan menjadi bagian penting dalam meneruskan perjuangan dan cita-cita pendiri, guru dan sesepuh PSHT.
"PSHT menjadi pilar penting yang tidak bisa dipisahkan dengan NKRI. PSHT selalu hadir dan paling depan membangun "Character Building" generasi bangsa u/ menghadapi persaingan global dan degradasi moral. Tahun 2022 PSHT akan genap berusia 1 abad, kami akan teruskan dan perkuat PSH menjadi Moral Force, Social Control dan Agent Of Change untuk bangsa ini," pungkas Didik.[jat]
https://nasional.inilah.com/read/detail/2480156/ibas-timba-ilmu-di-psht-sekaligus-jadi-pembina
No comments:
Post a Comment