Pages

Tuesday, September 18, 2018

PDIP Angkat Suara soal Foto Jokowi dan Lin Neumann

Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto menegaskan Istana tidak terlibat dalam pemberitaan Asia Sentinel tentang dugaan pencucian uang US$12 miliar oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pernyataan Hasto tersebut menanggapi foto antara Joko Widodo dengan Co-Founder Asia Sentinel Lin Neumann yang diunggah Wasekjen Demokrat Rachland Nashidik di akun Twitternya.

Menurut Hasto, foto yang diunggah Rachland tidak bisa dijadikan dasar untuk menuding Jokowi dan Moeldoko sebagai pihak yang terlibat dalam pemberitaan tersebut.

"Namanya kita megang foto, kita suka-suka foto semuanya. Tidak bisa dibatasi mau foto dengan si A, sama si B. Sehingga foto bersama tidak menjadi bagian dari sebuah afiliasi terhadap agenda politik," ujar Hasto di Restoran Upnormal, Jakarta, Selasa (18/9).

Hasto menuturkan foto adalah hal yang lumrah dilakukan oleh semua pihak, terlebih bagi mereka yang memiliki telepon genggam. Foto, kata dia, merupakan cara untuk menunjukkan keakraban seseorang dengan orang lain, terlebih dengan pejabat dalam sebuah kesempatan.

Bahkan, Hasto mengklaim TKN juga memasukkan agenda berfoto para pendukung dengan Jokowi dan Ma'ruf Amin ke dalam agenda kampanye di Pilpres 2019.

Agenda itu dimasukkan karena TKN menilai Jokowi kerap memberi kesempatan hingga mencapai 20 menit untuk berfoto dengan masyarakat ketika hadir dalam sebuah acara.

"Jadi kami tidak komentarilah si A foto dengan siapa. Kecuali foto syur kami komentari," ujarnya.

Rachland mencurigai pihak Istana terlibat dalam pemberitaan Asia Sentinel yang menyatakan SBY melakukan pencucian uang sebesar US$12 miliar dalam kasus Bank Century.

Berdasarkan penelusuran, salah satu foto, yakni foto antara Moeldoko dengan sejumlah pihak termauk Lin Neumann diambil dalam acara pertemuan delegasi American Chamber of Commerce Indonesian pada 2 Mei 2018.

Kepada CNNIndonesia.com, Rachland mengaku melemparkan foto tersebut melalui twitter untuk mengetahui motif dari pemberitaan tentang Asia Sentinel.

Rachland mengatakan Partai Demokrat merupakan korban, karena laporan fitnah Asia Sentinel, yang menuding Susilo Bambang Yudhoyono, lewat 30 menterinya kompak berkomplot mencuri dari Bank Century.

"Kami berkepentingan mencari tahu apa motif dari fitnah itu dan siapa saja yang diuntungkan. Mengingat laporan fitnah itu keluar jelang Pilpres dan ditujukan kepada kami yang berada di kubu Prabowo," katanya.

Kata rachland, untuk mengetahui motif tersebut adalah bertanya langsung ke pusat kekuasaan.

"Bertanya, itulah yang saya lakukan," kata Rachland.

Menurut Rachland Lin Neumann merupakan orang yang memiliki hubungan yang sangat luas dengan sejumlah pejabat di Indonesia.

"Lepas dari situ, dia jadi ketua AmCham, organisasi kamar dagang AS dengan Indonesia, ternyata dia juga Co-Founder Asia Sentinel yang menulis laporan fitnah pada SBY dan Partai Demokrat," katanya.

Staf khusus presiden bidang komunikasi Adita Irawati menepis kecurigaan Rachland.

"Tidak ada data yang relevan yang bisa mengkaitkan Presiden dengan Asia Sentinel, dan memang tidak ada kepentingannya," katanya kepada CNNIndonesia.com.

(jps)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180918174135-32-331183/pdip-angkat-suara-soal-foto-jokowi-dan-lin-neumann/

No comments:

Post a Comment