INILAHCOM, Jakarta - Beberapa pelaku pasar modal mengingatkan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang akan mencabut peraturanlock upsaham hasil Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atauprivate placement.
Pasalnya, jika saham hasilprivate placementdi lepas kapan saja, maka akan berpotensi menekan harga saham tersebut.
Hal itu disampaikan Direktur PT Mandiri Sekuritas, Andy Bratamihardja di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (21/9/2018).
"Investor memangwelcome, tapi kita juga maujagainjuga agar pasar tidak dibanjiri oleh sahamprivate placementdalam jumlah yang banyak. Kita khawatirsupport-nya tidak kuat sehingga harga saham merosot," papar dia.
Ia juga mengingatkan, operator bursa dan regulator pasar modal harus memperhatikan investor ritel. Sehingga rencana tersebut harus menemukan titik keseimbangan antara kepentingan investor ritel dan investor kakap.
"Biasanya kalau jual dalam jumlah besar itu kan ada diskon, sehingga kasihan investor ritel," kata dia.
Sebelumnya,Direktur Eksekutif Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), Samsul Hidayat di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (20/9/2018) mengatakan, bahwalock upsahamprivate placementperlu di cabut.
"Seharusnya memang di cabutlock upsahamPrivate Placement," kata Samsul.
Ia beralasan, pelaku pasar terutama penyerap sahamprivate placementtentunya berharap dapat segera mewujudkan keuntungan dari penyertaannya dengan cara PMHMETD.
"Mereka (penyerapprivate placement) tentunya juga ingin kepastian modal mereka dapat kembali dan tentunya, waktunya tidak bisa ditentukan, bisa satu bulan atau dua bulan kemudian," jelas dia. [jin]
https://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2481284/lock-up-dicabut-harga-saham-bakal-tertekan
No comments:
Post a Comment