Pages

Monday, September 17, 2018

Johan Budi Mundur Dari Posisi Jubir Timses Jokowi

Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Presiden Johan Budi mengundurkan diri sebagai Juru Bicara Tim Kampanye Nasional pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

"Benar Saya akan fokus mengurusi proses pencalegan dan staf khusus presiden," kata Johan ketika dikonfirmasi, Senin (17/9).

Johan menyatakan kedua tugas itu menyita perhatian dan waktunya. Sementara itu, posisi juru bicara TKN diyakini juga bakal menyedot banyak waktu dan fokus karena bakal mengikuti kampanye ke daerah-daerah.

"Mengikuti kegiatan TKN tentu membutuhkan waktu yang banyak juga/ Sehingga harus saya memilih fokusnya," kata mantan Jubir KPK ini.


Johan merupakan satu dari delapan nama Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf yang didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum beberapa waktu lalu.

Beberapa nama lainnya ialah Wasekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah, Ace Hasan Syadzily (Golkar), Irma Suryani Chaniago (NasDem), Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta, dan Arya Sinulingga (Perindo).

Di sisi lain, Johan juga bakal bertarung dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 atas gandengan PDI Perjuangan. Ia akan maju melalui daerah pemilihan Jawa Timur VII.

Di sana, Johan bakal bersaing dengan putra Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas.

Sebelum menjadi juru bicara Istana, Johan Budi pernah menjadi Pelaksana tugas (Plt) pimpinan KPK saat dua pimpinan, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto terjerat kasus.

Keputusan Johan maju menjadi caleg dikritik oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Meskipun mencalonkan diri sebagai wakil rakyat merupakan hak setiap orang, Fahri merasa seorang mantan penjabat KPK tidak etis untuk melakukannya. Salah satu alasannya adalah karena kemungkinan besar mereka mengetahui rahasia-rahasia pejabat publik lainnya.

Fahri juga mengkritik pernyataan Johan yang mengklaim PDI Perjuangan tidak mentolerir perilaku korupsi yang dilakukan kadernya, dan menganggapnya cuma haus kekuasaan.


"Hampir semua pejabat KPK pada ujungnya akan haus kekuasaan...Itu ada hubungannya dengan kultur politik dan persaingan di dalam yg semakin kental ...KPK adalah Power holder yg tak terkendali...Gak ada etika...JB itu contoh terbaru betapa mereka itu machiavellian...," tulis Fahri melalui akun Twitter @Fahrihamzah, seperti dikutip pada Rabu (12/9) pekan lalu. (ayp)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180917141223-32-330790/johan-budi-mundur-dari-posisi-jubir-timses-jokowi/

No comments:

Post a Comment