Ia mengaku telah menjalin komunikasi dengan Wakil Ketua Umum Gerindra, Ferry Juliantono untuk membahas rencana tersebut.
"Sudah usul dengan Pak Hasto kemarin ngobrol sama pak Ferry [Juliantono] ada proses pertemuan secara periodik antar tim sukses itu harus dijembatani sehingga suara kesejukan kita jaga bareng," kata Aria di Posko Cemara, Jakarta, Kamis (6/9).
Politikus PDIP itu mengatakan pertemuan tersebut diperlukan untuk menekan penyebaran kampanye hitam atau black campaign saat musim kampanye Pilpres tiba.Ia menyebut penyebaran black campaign justru merusak iklim demokrasi di Indonesia dan merugikan kedua belah pihak di Pilpres 2019.
Aria mencontohkan bahwa di media sosial kerap kali beredar gambar-gambar ataupun infografis menyesatkan yang telah merugikan kedua belah pihak.
"Ada mengambil keuntungan, karena kita tidak merasa membuat black campaign untuk Prabowo tiba-tiba muncul. Ada juga suatu infografis atau gambar yang menjijikkan di luar rasa kemanusiaan atau sebaliknya muncul negative campaign kepada Jokowi-Ma'ruf," kata dia.
Aksi Pencegahan
Menanggapi hal itu, Aria menilai perlu aksi pencegahan antara kedua belah pihak agar tak membuat perpecahan di tengah masyarakat.
Ia pun berharap perhelatan Pilpres kali ini tidak dinodai oleh aksi-aksi negatif dari pihak yang berusaha merusak dan memecah belah masyarajat dan bangsa Indonesia.
"Ini akan selalu kita jaga jangan sampai suasana dinamika demokrasi ini dimanfaatkan kelompok-kelompok kekuatan besar yang membelah bangsa ini untuk tidak rukun tidak damai," katanya.
(wis/asa)
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180906191529-32-328317/sejukkan-pilpres-kubu-jokowi-prabowo-bakal-bertemu-rutin/
No comments:
Post a Comment