INILAHCOM, Jakarta - Politikus Partai Gerindra Ahmad Riza Patria meminta aparat lebih berhati-hati dalam menangani perkara hukum.
Hal itu disampaikan Riza menanggapi dugaan kriminalisasi terhadap ulama maupun pihak-pihak yang mengkritik pemerintah selama ini.
"Harapan saya aparat agar lebih hati-hati dalam memperlakukan siapapun, apalagi ulama," katanya kepada INILAHCOM, Kamis (20/9/2018).
Yang terbaru, kabar Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab (HRS) yang dipersulit untuk pulang ke Indonesia.
Riza mengaku belu tahu kabar tersebut. Namun berkaca dari beberapa kasus, Ketua DPP Gerindra ini cukup mengikuti sejumlah kasus yang disangkakan kepada Habib Rizieq.
"Beliau dikriminalisasi. Walau akhirnya di SP3. Beberapa kali dikriminalisasi tapi tidak terbukti," ungkapnya.
Oleh sebab itu, ditahun politik ini, Riza berharap aparat penegak hukum tidak asal main tangkap pada yang kritis terhadap pemerintah.
"Suasana yang panas itu harus diredakan, adem dan penuh persaudaraan. Hindari tangkap menangkap. Tidak ditangkap kalau dukung pemerintah. Sementara yang kritik di persekusi, ditangkap," kritiknya.
Riza meminta perlakuan yang sama dimata hukum atas semua pro dan kontra terhadap pemerintah selama ini.
Sebagaimana diberitakan, akun Lembaga Informasi Front @LembagaF mengungkapkan tentang pencekalan yang dialami oleh Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab (HRS) di Arab Saudi pada Rabu (19/9/2018).
Dalam akun itu diakui sesuai prediksi media tidak ada yang berani mengangkat berita pencekalan Habib Rizieq, tapi menjadi pertanyaan juga kenapa pencekalan terhadap HRS muncul setelah adanya pertemuan dengan Prabowo Subianto.
"Mengapa pencekalan muncul setelah adanya pertemuan HRS dengan Prabowo di Mekkah? Hmmm. ... Semakin mengarah siapa yang bermain," tulisnya.
Kemudian, LIF menjelaskan tidak ada pencekalan sebelum pertemuan dengan calon Presiden Prabowo. Misalnya, ketika HRS melakukan kunjungan ke Malaysia untuk penyelesaian program doktoral. Selanjutnya, ke Turki dan Yordania untuk pertemuan ulama Palestina, ke Oman dan Yaman untuk ziarah.
"Tidak pencekalan!!!! Kok Sekarang baru muncul pencekalan ? Ada yang panik?," lanjutnya.
Diketahui, Ketua GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak membenarkan kabar status "Cekal" terhadap Habib Rizieq Shihab yang tengah berada di Tanah Suci Makkah, Arab Saudi.
"Habib Rizieq dicekal tidak bisa pulang," tukas Yusuf Martak dengan suara yang bergetar. Matanya terlihat berkaca-kaca pada acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (18/9/2018) di TVONE.
Karenanya, jelas Yusuf, salah satu butir Pakta Integritas Ijtima Ulama II, berisi tentang kepulangan Habib Rizieq ke Tanah Air. Sementara, Haikal Hussein juga mengutarakan status cekal itu.
"Demi Allah, ingin sekali pulang, tapi ada kekuatan besar yang menghalanginya," ujarnya.[Ivs].
https://nasional.inilah.com/read/detail/2481177/gerindra-minta-aparat-berlaku-adil
No comments:
Post a Comment