Pages

Tuesday, September 11, 2018

Awas Kelompok ISIS Masuk ke #2019GantiPresiden

INILAHCOM, Jakarta - Direktur Masyarakat Anti Kekerasan Indonesia (MAKI) Muhammad Baihaqi berpendapat kekalahan ISIS di wilayahnya di beberapa tempat di Suriah yang dikuasainya membuat kelompok ini merubah arah strategi dan taktiknya. Selanjutnya, memanfaatkan potensi kekacauan di negara-negara dimana ada sebaran para pendukung ISIS, salah satunya adalah Indonesia.

"ISIS mengalami kekalahan terus menerus sehingga jalan teror yang dilakukan difokuskan ke negara-negaranya masing-masing," ujarnya, Jakarta, Selasa (11/9/2018).

Dia menjelaskan jalan teror yang paling mudah dilakukan adalah memanfaatkan pergantian kekuasaan melalui sistem pemilihan umum. Indonesia pada 2019 akan melakukan pemilihan umum dan hanya ada dua pasangan calon yang akan bertarung. Masing-masing pendukung calon terlihat ada gesekan yang kuat sehingga sangat berpotensi akan terjadi konflik diantara keduanya.

"Nah, ISIS kemungkinan besar akan bermain di sini," ujar Muhammad Baihaqi.

Dia menilai gerakan yang berpotensi jadi pemicu menjadi gesekan adalah tagline #2019GantiPresiden. Gerakan ini memang dipelopori oleh kader PKS bernama Mardani Ali Sera.

"Tapi problemnya adalah gerakan ini belum secara legal diakui oleh tim dari calon presiden Prabowo. Karena itu gerakannya menjadi sangat liar dan berpotensi dimanfaatkan," katanya.

Kenapa sangat berpotensi dimanfaatkan karena secara ideologi PKS kemungkinan jaraknya dekat dengan kelompok ISIS dibanding dengan partai lain atau kelompok lain. Sebagai contoh ada dari anggota DPRD Pasuruan dari PKS dideportasi dari Turki karena hendak memberikan bantuan ke kelompok pemberontak di Suriah.

"Nadir, anggota PKS itu mengaku datang ke Turki sebagai relawan kemanusiaan dari Yayasan Qouri Ummah. Dia berangkat pada 31 Maret 2017 dengan membawa uang donasi sebesar 20.000 dollar AS untuk para pengungsi di Turki dan Lebanon," ucapnya.

Dalam catatan Masyarakat Anti Kekerasan Indonesia (MAKI) ada beberapa yang pernah jadi teroris dan hendak bergabung dengan ISIS. Sebagai contoh Sofyan Tsauri adalah mantan teroris terlibat dalam pelatihan teroris di Aceh pada 2010, dia pernah aktif di PKS. Juga ada nama lainnya yang juga pernah bergabung dengan PKS.

"Memang bahwa mereka terlibat dalam jaringan teroris setelah keluar dari PKS. Tapi dalam kondisi seperti ini yakni tahun politik, PKS yang mengusung tagline ganti presiden harus berhati-hati dalam mengusungnya karena kuatir dimanfaatkan oleh mereka sehingga merugikan PKS sendiri," pungkasnya. [rok]

Let's block ads! (Why?)

https://nasional.inilah.com/read/detail/2479300/awas-kelompok-isis-masuk-ke-2019gantipresiden

No comments:

Post a Comment