Acara ini diselenggarakan sebagai bentuk pemahaman dini menghadapi situasi bencana alam, khususnya gempa bumi.
"Indonesia merupakan ring off fire yang dikelilingi oleh banyak sekali gunung merapi. Segala kemungkinan bencana itu masih dapat ditemui, sehingga program ini dilakukan untuk menanggulangi adanya bencana. Sekaligus mengurangi risiko terhadap banyaknya angka korban saat terjadi bencana alam," Menurut Andito, Kepala Divisi Rescue Bencana IOF, kepada CNNIndonesia.com, Jumat (31/8).
Dengan adanya acara tersebut, diharapkan bahwa orang tua dan anak-anak tidak panik ketika menghadapi bencana alam. Selain itu, sosialisasi mitigasi bencana diharapkan supaya anak sejak usia dini mempunyai bekal ilmu ketika dewasa.
Serangkaian acara ini dimulai dengan dongeng, dalam cerita dongeng tersebut para siswa-siswi diberi pengenalan dan bahaya bencana alam.
Kemudian acara bernyanyi dan simulasi secara langsung. Isi lirik nyanyian tersebut merupakan cara melakukan penanggulangan bencana, dimulai dari mengangkat kedua tangan menutupi kepala, lari keluar gedung dan bangunan kaca, kemudian mencari lapangan, diikuti gerakan yang membuat para siswa-siswi aktif.
CT ARSA Foundation juga menyiapkan mobil pintar, guna menarik minat membaca para siswa-siswi SDN Kramat Pela 01 Pagi.
"Dengan metode yang lebih menarik, yaitu dengan lagu, dongeng dan simulasi secara langsung akan terasa dan lebih dimengerti oleh anak-anak," Elsa Kartika Sari, seorang Sekretariat CT ARSA Foundation.
Idealnya, sebulan sekali melakukan simulasi ini, kemudian dilakukan monitoring.
"Kegiatan pemahaman dalam menghadapi bencana alam juga sering diberikan sekolah, contohnya dengan lewat media. Visualisasi yang ditampilkan seperti gambar-gambar dan film yang biasanya ditampilkan di kelas. Selain itu, setelah mengikuti pelajaran olahraga, para siswa-siswi juga diberi arahan tentang bagaimana cara menanggulangi bencana," Marsumi, Kepala Sekolah SDN Kramat Pela 01 Pagi. (sen/chs)
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180831152834-284-326558/belajar-kesiapan-bencana-alam-lewat-dongeng-dan-lagu/
No comments:
Post a Comment